Q & A : 21 HAL YANG WAJIB KAMU KETAHUI SEBELUM MENULIS TUNTAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Hai Sahabat Elpison. Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat beraktivitas, ya.

Pada kesempatan kali ini, Elpison akan membahas Q&A yang mengupas tuntas Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disebut PTK. Ayo kita bahas satu per satu, ya.
Q & A : 21 HAL YANG WAJIB KAMU KETAHUI SEBELUM MENULIS TUNTAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Q & A : 21 HAL YANG WAJIB KAMU KETAHUI SEBELUM MENULIS TUNTAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

1. Apa itu Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang bertujuan untuk memperbaiki   mutu pembelajaran di kelas yang diampu oleh guru. 

2. Mengapa guru harus melakukan tindakan dan meneliti hasil di kelasnya?
Alasannya apa ya? Oke, ini dia :
a) Agar guru mampu memperbaiki proses pembelajaran di kelasnya yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dikelasnya.
b) Agar dapat meningkatkan kepekaan dan rasa tanggap guru terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
c) Agar dapat meningkatkan kolaborasi antar guru dalam memecahkan masalah pembelajaran.
d) Agar meningkatkan budaya meneliti para guru.

3. Dalam melakukan semua penelitian, kita harus merumuskan masalah. Coba rumuskanlah suatu masalah yang mungkin terjadi ketika menjadi seorang guru!
Rumusan masalah yang dapat digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu :
a) Apakah kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran Open Ended  bermuatan pendidikan karakter mencapai KKM klasikal 85%?
b) Bagaimana meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa kelas X MIA 1  SMA Negeri 2 Tungkal Jaya menggunakan model Generative Learning?

4. Dalam melakukan setiap penelitian, mengapa kita harus membaca penelitian-penelitian sebelumnya terkait penelitian yang kita lakukan?
Membaca penelitian-penelitian sebelumnya bertujuan untuk mengetahui apa saja yang sudah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya terkait topik yang akan kita teliti. Kemudian ketika kita sudah mengetahui apa saja yang sudah diteliti, kita dituntut untuk memberikan inovasi baru dalam pembelajaran yang akan kita teliti. 

5. Mengapa di dalam melakukan penelitian, seorang peneliti selalu dibatasi dengan 3 hal : biaya, tenaga, dan waktu?
Dalam melakukan penelitian dibutuhkan biaya yang cukup, tenaga yang memadai, dan waktu. Peran guru yang bertindak sebagai pengajar sekaligus peneliti sering mengalami kesulitan. Kemudian guru harus membagi waktu untuk melaksanakan tugas rutin dan melakukan penelitian.

6. Mengapa sebelumnya memulai penelitian, kita harus mengoperasionalkan atau mendetailkan tujuan penelitian kita?
Tujuan mendetailkan tujuan penelitian kita adalah supaya kita mengetahui apa fokus penelitian yang akan kita capai dan dapat diukur dengan jelas. Selanjutnya untuk pembaca penelitian kita, pembaca akan mengetahui dengan jelas tujuan penelitian kita sehingga untuk selanjutnya penelitian kita dapat dikembangkan oleh peneliti-peneliti selanjutnya. 

7. Mengapa setiap penelitian harus jelas manfaatnya?
Karena penelitian merupakan suatu karya ilmiah yang nantinya akan digunakan oleh peneliti-peneliti lain setelah penelitian itu dilakukan. Penelitian akan memberi dampak yang besar bagi ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masa yang akan datang. Sebagai contoh, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan dalam rangka meningkatkan pemahaman matematis melalui penerapan model PBL (Problem Based Learning). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama dalam dunia pendidikan.

8. Mengapa judul penelitian harus sederhana, ringkas, informatif, dan eye-catching?
Dalam suatu penelitian, judul merupakan hal pertama yang dilihat oleh seseorang. Karenanya judul harus dapat menggambarkan isi dari penelitian tersebut. Judul merupakan miniatur dari isi penelitian tersebut sehingga bentuknya harus sederhana dan ringkas. Judul juga harus memberikan informasi dan menarik perhatian untuk membaca isi dari penelitian tersebut.

9. Dalam melakukan studi pustaka, kata kunci merupakan penunjuk. Mengapa?
Kata kunci merupakan acuan bagi seorang peneliti dalam rangka menemukan dan mengkaji penelitian sejenis serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Kata kunci memudahkan bagi seorang peneliti dalam melakukan kajian pustaka tentang penelitiannya. Kata kunci juga memungkinkan peneliti untuk tetap berada dalam lingkaran kajian pustakanya.

10. Dalam studi pustaka, pada zaman teknologi internet saat ini mudah terjadi plagiasi. Bagaimana cara menghindarinya?
Ada dua sudut pandang dalam permasalahan tersebut, pertama dilihat dari sudut pandang peneliti. Agar peneliti terhindar dari unsur plagiasi terhadap karya peneliti lain hendaknya selalu menyertakan sumber dari pustaka yang dikajinya. Sudut pandang kedua diihat dari sisi karya peneliti tersebut. Agar penelitian tersebut tidak diplagiat oleh orang lain dapat dilakukan dengan cara menggunakan aplikasi anti plagiasi pada setiap penelitiannya.

11. Akhir dari tinjauan pustaka dalam suatu penelitian, sebaiknya muncul framework penelitian. Berilah salah satu contoh framework penelitan!
Siaaap. Ini salah satunya!

12. Dalam melakukan PTK metode yang biasa digunakan adalah deskriptif dan gabungan dari data kualitatif dan kuantitatif. Apa arti deskriptif? Berikan contoh data kualitatif dan kuantitatif !
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang menyajikan gambaran lengkap mengenai suatu setting sosial atau keadaan ketika penelitian yang bersifat apa adanya atau dengan apa adanya. Misalkan dalam penelitian bidang pendidikan yang menggunakan model pembelajaran, maka ketika hari pertama, hari kedua terkait bagaimana keadaan di kelas tersebut benar-benar diceritakan apa adanya. 

Data kualitatif dihasilkan dari data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Oleh karena itu, penelitian kualitatif biasanya menggunakan observasi. Hasil akhir data kualitatif ini berupa interpretasi, hasil dari pengumpulan data sejak awal turun ke lokasi penelitian. Contoh data kualitatif misalnya hasil wawancara.

Hasil dari data kualitatif kemudian diproses secara kuantitatif sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Contoh data kuantitatif misalnya hasil tes.

13. Apa metode pengumpulan data yang mungkin untuk PTK dalam suatu kelas?
Obsevasi, Wawancara, Dokumen, Angket.

14. Apa yang dimaksud dengan target/peserta penelitian?
Target/peserta penelitian adalah peserta yang layak menjadi seseorang/objek yang akan diteliti agar penelitian yang kita lakukan tidak bias

15. Apa beda data, instrumen, dan informasi?
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan yang menunjukkan fakta.

Informasi adalah data yang telah diolah yang berisikan fakta.

Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur yang akan diamati/diteliti.

16. Apa metode analisis data yang biasa dipakai dalam PTK?
Analisis data yang dilakukan :
a) Mengumpulkan semua data dari hasil pengamatan baik data kualitatif maupun data kuantitatif
b) Menganalisis data dengan membuat tabulasi persentase yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
c) Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan.

17. Dalam menganalisis data diakhiri dengan indikator keberhasilan. Jelaskan dan berikan contoh indikator keberhasilan itu!
Indikator keberhasilan adalah poin-poin yang menjadi indikasi untuk mengetahui apakah  tujuan penelitian telah tercapai atau belum.

Indikator ini sangat penting dibuat untuk mengetahui:
1) Apa yang diukur?
2) Apa alat ukurnya?
3) Dimana sumber datanya?
4) Kapan siklus berhenti?

Contoh indikator keberhasilan:
1) Minimal 70% siswa aktif berinteraksi dalam diskusi kelompok. Hal ini diukur dengan  hasil analisis video ataupun rekaman suara pada tiap kelompok.
2) Skor rata-rata ulangan minimal 75. Hal ini diukur dengan hasil analisis data kuantitatif melalui instrumen tes.

18. Dalam melaksanakan PTK, biasanya terdiri dari dua siklus. Mengapa?
Dalam PTK minimal terdiri dari dua siklus. 
Setiap siklus berisi Planning, Acting, Observing, dan Reflecting

Pada siklus pertama, kita melakukan penelitian menggunakan perencanaan yang dibuat berdasarkan evaluasi pembelajaran yang sudah pernah dilakukan, studi pustaka, dan rancangan awal guru. Lalu setelah penelitian dilakukan, guru melakukan observing, analisis, dan refleksi untuk memperbaiki perencanaan pada siklus selanjutnya. 

Pada siklus kedua, perencanaan yang dibuat adalah sudah hasil dari refleksi pada siklus pertama, sehingga kekurangan pada siklus pertama diharapkan tidak terjadi lagi di siklus kedua.  Siklus kedua leih baik dari siklus pertama. Oleh karena itu, dalam PTK minimal dilakukan 2 siklus penelitian agar dapat mengevaluasi dan mengujikan kembali penelitian yang telah diperbaiki berdasarkan hasil field-test di siklus sebelumnya.


19. Secara umum setelah membuat laporan dan artikel ilmiah , guru harus merenung mengenai apakah penelitian ini sudah berhasil atau harus dilakukan lagi ke depannya. Apa nama istilah merenung ini?
Agar peneliti mengetahui apakah penelitian sudah mendapatkan perbaikan sesuai dengan yang diharapkan atau belum, maka peneliti haus melakukan perenungan yang dinamakan dengan refleksi. 

20. Setelah penelitian, wajib membuat laporan. Prinsipnya laporan itu adalah 5 bab. Bab apa saja itu?
Bab 1 : Pendahuluan (berisi latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, tujuan, manfaat pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, sistematika penulisan)
Bab 2 : Kajian Pustaka (Kajian teoritis dan empiris terkait penelitian)
Bab 3 : Metodollogi penelitian (langkah-langkah yang dilakuakn pada penelitian tersebut)
Bab 4 : Hasil dan Pembahasan (paparan hasil penelitian dan rincian pembahasan)
Bab 5 : Kesimpulan dan saran (jawaban ringaks atas masalah dan hiotesis, serta saran untuk penelitan selanjutnya)

21. Zaman guru profesional sekarang, laporan penelitian saja tidak cukup, harus ada artikel ilmiah. Apa itu? Dimana sajakah artikel ilmiah itu dipublikasikan?
Artikel ilmiah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang dikhususkan untuk dipublikasikan. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui tingkat keaslian karya tersebut agar terhindar dari plagiarisme, dan membagikan ilmu pada orang lain agar orang lain dapat menikmati manfaat dan keindahannya.

Artikel ilmiah dapat dipublikasikan melalui:
1) Konferensi atau seminar ilmiah. Artikel ilmiah diseminarkan terlebih dahulu dan kemudian akan diterbitkan dalam bentuk buku kumpulan proceeding pada seminar tersebut.
2) Publikasi ilmiah kampus, perusahaan, atau yang lainnya. Artikel ilmiah yang dikirimkan akan melewati tahap peer-reviewing terlebih dahulu, jika lolos dan dinyatakan baik maka akan diterbitkan dalam bentuk jurnal.
3) Konferensi. Ada juga konferensi yang nantinya akan menghasilkan paper conference. Perbedaan paper conference  dan proceeding adalah di banyaknya halaman. Biasanya paper conference lebih ringkas dari pada proceeding yaitu sekitar 2-5 halaman.


Selamat berkarya dengan membuat PTK!

No comments:

Post a Comment