Kisah kita adalah gabungan dua kejadian yang indah. Aku adalah fungsi dan kau invers hatiku. (Khoirul Anwari Sidik)
Dan yang tertampar di pipi kanan adalah kerinduan. Agar gegarkan waktu tuk belai kenangan. (Tito Nurdiyanto, S.Pd., Gr.)
CARA JITU MENULIS PUISI MENGGUNAKAN BAHASA MATEMATIKA YANG PALING MUDAH DAN MENYENANGKAN
A. METAFORA
Dalam pembelajaran matematika, terlebih di sekolah, tahap penyajian materi dari guru menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan peserta didik untuk belajar matematika. Beberapa cara dapat digunakan untuk membuat peserta didik menjadi termotivasi belajar matematika dan memiliki sikap menghargai keilmuan matematika itu sendiri, salah satunya adalah penggunaan Metafora di awal, di tengah dan di akhir kegiatan pembelajarannya.
Metafora adalah kegiatan memaparkan cerita tentang hakikat kesuksesan, perumpamaan-perumpamaan mengenai suatu bentuk kehidupan yang akan mereka hadapi kelak, simulasi, ataupun kisah-kisah berbagai orang sukses dalam hidupnya, serta legenda-legenda lainnya.
Kegiatan pembelajaran di kelas yang didukung dengan metafora, diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang kehidupan nyata yang akan mereka hadapi nantinya sehingga motivasi mereka untuk peningkatkan belajar mereka.
Salah satu alternatif solusi pembelajaran matematika untuk meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar matematika, sehingga diharapkan pemaknaan peserta didik terhadap proses pembelajaran matematika terjadi dengan lebih baik adalah metafora.
Penggunaan metafora dalam pembelajaran akan memberikan pengaruh positif terhadap motivasi dan aktivitas belajar pesertaa didik serta dapat menciptakan pemaknaan dalam proses belajar selanjutnya.
Beberapa metafora yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika di antaranya adalah sebagai berikut. (1) Bercerita dengan perumpamaan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya materi yang sedang dipelajari; (2) Memberikan kiat-kiat atau tips meraih kesuksesan dalam pembelajaran dan kehidupan; dan (3) Mengisahkan tentang beberapa tokoh terkenal dalam keilmuan matematika terutama yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari, seperti : Phytagoras, Archimedes, Albert Einstein, Karl Frederich Gauss, Muhamad Ibnu Musa Al-Khawarizmi Al-Jabr, Al-Kindi, Reinmann, Thomas Alva Edison, dll.
Penggunaan metafora dalam kegiatan pembelajaran matematika dapat digunakan sebagai cara untuk meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar matematika, sehingga peserta didik menunjukkan usaha belajarnya untuk dapat memperoleh keterampilan-ketarampilan yang menjadi tujuan dari pembelajaran.
B. PUISI
Puisi, sebuah kata yang seringkali terdengar sejak kita masih kecil. Bahkan, sejak masih duduk di bangku TK maupun SD kita telah mengenal puisi.
Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah “kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsure dengan unsur lain sangat erat hubungannya, dan sebagainya”.
Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan “pemikiran manusia secara konkret dan artistic dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, denga citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur)”.
Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah “rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam”.
C. TOKOH MATEMATIKA
Banyak sekali tokoh-tokoh matematikawan yang memiliki berbagai karya dalam bidang matematika, antara lain sebagai berikut.
Pythagoras. Seorang ahli Matematika dari Yunani yang hidup pada 570-T95 SM. Ia adalah pendiri Pythagoras Cult yang telah tercatat sebagai salah satu kelompok awal untuk terlibat dalam studi matematika. Penemuan yang paling penting tentu saja Teorema Pythagoras dan Trigonometri. Teorema sangat aktif digunakan dalam perhitungan modern yang menuju kepada pembangunan-pembangunan besar abad ini. Sehingga, dia dapat disebut sebagai fondasi pembangunan Matematika di era modern.
Sir Isaac Newton dan Wilhelm Leibniz. Mereka berdua merupakan orang yang sering diberi kehormatan sebagai penemu kalkulus modern. Untuk Leibniz, ia sering diberikan pujian karena memperkenalkan notasi standar modern terutama mengenai tanda integral. Ia juga membuat kontribusi besar untuk bidang topologi. Sedangkan, si jenius Isaac Newton merupakan tokoh utama dalam penemuan kalkulus.
Leonardo Pisano Bigollo. Dikenal sebagai Leonardo Fibonacci dan merupakan matematikawan terbesar yang hidup pada abad pertengahan. Ia hidup pada tahun 1170 hingga 1250 dan salah satu yang membuatnya terkenal adalah seri Fibonacci. Meskipun ia hidup sekitar 200 tahun sebelum masehi, namun ia sangat berwawasan. Bahkan, Fibonacci sering muncul di dalam sistem biologi karena penemuan-penemuan pentingnya.
Alan Turing. Banyak yang menganggapnya sebagai salah satu pemikir terbesar di abad 20. Setelah bekerja pada pemerintah dan sebuah sekolah di Inggris, Alan Turing menghabiskan waktunya di bidang komputasi sehingga ia dianggap sebagai ilmuwan komputer pertama.
Euclid. Dianggap sebagai bapak Geometrid dan merupakan salah satu matematikawan terbesar sepanjang sejarah. Kehidupannya benar-benar didedikasikan untuk perkembangan matematika hingga abad ke-20. Sayangnya, tidak banyak yang mengetahui tentang dirinya, bahkan ada lima karya penting yang ia miliki namun telah hilang ditelan waktu.
G. F. Bernhard Riemann. Lahir dari keluarga miskin pada tahun 1826, namun menjadi salah satu dunia matematika terkemuka di abad ke-19. Daftar kontribusi untuk geometri yang ia miliki begitu besar, dan dia memiliki berbagai teorema dengan embel-embel namanya di bagian belakang. Dua diantaranya adalah Geometri Riemann, dan Riemann Integral.
RenĂ© Descartes. Matematikawan yang juga merangkap sebagai seorang fisikawan ini terkenal akan filsafatnya “Cogito Ergo Sum”. Selain Newton dan Leibniz, Descartes juga membantu dunia dalam memberikan dasar-dasar kalkulus modern.
Sementara itu, ada penemuan miliknya yang mungkin lebih akrab di telinga Anda, yaitu Cartesian Geometri. Sebelum ditemukannya Carsitan Geometri, kebanyakan geometri masih melibatkan teknik-teknik kuno sepeti menggunakan kertas, dan menggunakan definisi harfiah atau penjelasan melalui skala ketika menentukan jarak. Namun, semua berubah setelah metode tersebut ditemukan. Semua poin dalam pengukuran bisa dinyatakan dalam titik pada grafik, dan grafik itu sendiri dapat ditarik dalam skala apapun.
Carl Friedrich Gauss. Mendapatkan sebutan sebagai pangeran matematika karena menghasilkan penemuan besar ketika remaja. Dia menulis Disquisitiones Arithmeticae yang luar biasa pada usia 21 tahun. Ia memang luar biasa, pernah suatu hari, Gauss dapat menambahkan angka 1 hingga 100 hanya dalam hitungan detik. Pemerintah lokal kemudian mengenali bakatnya di bidang Matematika dan ia dikirim ke Collegium Carolinum sebelum akhirnya ia berangkat ke Gottingen, sebuah tempat Universitas Matematika paling bergengsi yang ada di dunia. Setelah lulus pada tahun 1798 (pada usia 22), ia mulai membuat beberapa kontribusi penting di bidang utama matematika, terutama teori bilangan. Dia juga melanjutkan untuk membuktikan teorema dasar aljabar, dan memperkenalkan konstanta gravitasi Gauss dalam fisika, serta banyak lagi. Semua ini dilakukan bahkan sebelum ia berusia 24 tahun, dan ia melanjutkan pekerjaannya sampai kematiannya pada usia 77.
Leonhard Euler. Jika Gauss adalah Pangeran, maka Euler adalah Raja. Hidup 1707-1783, dia dianggap sebagai matematikawan terbesar yang pernah ada di planet ini. Euler merupakan matematikawan dan fisikawan dari swiss. Berbagai penemuan telah ia buat antara lain kalkulus dan teori graf. Dia juga memperkenalkan kira banyak notasi dan temonilogi matematika modern. Matematikawan ini juga dikenal melalui karya-karyanya yang luar biasa seperti optic, dinamika fluida, astronomi. Menghabiskan masa dewasanya di Rusia tepatnya di St. Petersburg. Kemudian, ia juga pernah tinggal di Berlin dan Prusia. Merupakan matematikawan terbesar dan terproduktif yang pernah ada. Sebuah ungkapan dari Pierre-Simon Laplace sangat memperlihatkan bahwa Euler merupakan ahli matematika sejati, Laplace berkata "Baca Euler, baca Euler, dia adalah master dari kita semua."
D. MENULIS PUISI
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menulis puisi adalah sebagai berikut.
1. Tema
Tema adalah titik awal dari puisi yang akan anda buat, tentang apakah puisi tersebut. Apakah yang anda coba sampaikan melalui puisi anda? Apakah cerita, pengalaman, peristiwa, atau tempat? Sebuah cara yang menarik untuk menuliskan kata-kata, frase atau kalimat ketika anda berpikir tentang tema puisi anda.
2. Perasaan
Dengan kata-kata, anda harus menyampaikan apa yang anda rasakan. Para pembaca harus memahami kedalaman apa yang anda alami. Puisi pada dasarnya adalah tentang emosi penyair. Perasaan apakah yang datang ke pikiran anda ketika anda melihat obyek.
3. Kondisi atau suasana
Bagaimanakah anda ingin menggambarkan gagasan dan perasaan melalui puisi ini? Apakah anda ingin membuat sebuah puisi yang serius, atau yang lucu, yang kasar atau yang sopan? Suasana hati seringkali dapat membantu anda menyampaikan perasaan lebih efektif. Cobalah untuk menulis satu atau dua kalimat yang berisi tema dan perasaan dalam suasana hati yang berbeda.
4. Gaya penulisan
Pilih gaya penulisan puisi yang mudah bagi anda. Penyair paling modern sering menggunakan gaya sajak bebas. Meskipun, untuk pemula, gaya ini mungkin tidak memiliki struktur formal dan terdengar mudah.
5. Target
Untuk siapa anda menulis? Target pendengar dari puisi tersebut dapat membantu anda dalam memilih bahasa, gaya, dan kata-kata yang akan anda gunakan dalam karya puisi anda. Bacakan puisi anda ke beberapa teman, kerabat, dan tetangga anda, yang cocok dengan uraian anda dengan target anda. Mintalah umpan balik mereka dan apa yang mereka rasakan tentang puisi itu.
Beberapa tips penting dalam menulis puisi adalah sebagai berikut. (1) Pelajari bentuk dan gaya yang digunakan oleh penyair-penyair terkenal untuk menjadi lebih akrab dengan struktur, format, sajak ritme, bersama dengan unsur-unsur lain yang digunakan dalam menulis puisi. (2) Buatlah jurnal atau buku harian di mana anda merekam pikiran, perasaan dan pengalaman, bahkan mimpi. (3) Bertukar wawasan dengan orang lain yang mempunyai minat yang sama dengan anda. Hal ini akan membuat pengetahuan anda bertambah.
Menulis puisi tentu membutuhkan ketulusan dan imajinasi, tetapi jika anda berniat maka anda bisa melakukannya. Puisi pun dapat ditulis berdasarkan catatan harian. Jika Anda akan menulis puisi berdasar catatan harian. Ikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Baca dan renungkan isi catatan harian yang Anda miliki.
2. Coretlah kata-kata yang tidak penting.
3. Tambahkan kosakata yang menurut Anda menarik untuk disertakan.
4. Hapuslah baris-baris yang tidak penting.
5. Atur dan urutkan kembali baris-baris yang sudah Anda pilih.
6. Bacalah kembali hasil akhir baris-baris itu.
7. Suntinglah kembali baris-baris itu sehingga menjadi barisbaris puisi yang menarik.
Dalam membuat sebuah puisi setidaknya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Kata
Merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam sebuah puisi, penggunaan kata dalam puisi berbeda dengan kata dalam kehidupan sehari-hari dimana biasanya sebuah puisi menggunakan kata kiasan atau sindiran.
2. Larik
Dimana dalam puisi larik bisa berisi sebuah kalimat, frasa atau hanya kata yang menggunakan majas atau kata kiasan.
3. Bait
Setelah beberapa larik dipadukan maka akan membentuk bait atau larik yang saling memiliki keterkaitan.
4. Bunyi
Bunyi, atau suara atau intonasi antara satu kata dengan kata lain yang berbeda baik dari segi panjang pendek, keras lembut bahkan dengan teriakan. Hal ini baru akan dirasakan pada saat puisi dibacakan.
5. Makna
Inilah yang menjadi tujuan si penulis puisi. Pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah puisi sangat berkaitan erat dengan makna.
*Adaptasi dari Spesial Puitika
Kumpulan Puisi Matematika
Kumpulan Puisi di atas adalah Karya Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Tahun Pelajaran 2017/2018
Tito Nurdiyanto
Selamat Pagi Palembang
Kuseduh dingin subuh Palembang
Ada aroma adjoin mesra yang terungkap
Di ruang dimensi tiga
Yang ku tranformasikan disekujur deret nadimu
Setiap kali fajar bertamu, lalu pergi (lagi)
Di sudut Bonsai ini
Inikah Palembang
Tempat aku mendendang mimpi
Dengan eksponen jiwa berbalut restu petani
Segala barisan derita dihilirkan
Diagonal-diagonal hati dipautkan
Bebinar dua elipsoid dimata
Lantas Engkau berkata :
Selalu aku ucapkan selamat pagi
Meski terjal berteman integral
Meski rumit berkawan limit
Meski telah datang pangkat Sang Sinar yang tak tahu diri
Karena ku yakini
Kan selalu kutemui determinan matriks trigonometri
Selurus garis vektor dipusaran sajadah Ilahi
Tepat saat 05:09 ini.
Palembang, 23 Maret 2015
Tito Nurdiyanto
Tak Perlu Kau Cari (Lagi)
Takkan kau lihat variabel di mataku
Takkan kau dapati grafik cosinus di mulutku
Takkan kau temui asimptot-asimptot di hidungku
Karena tak perlu lagi aku ada di sudut keremangan bintang-gemintang yang kau puja
Pun di teduh bola matahari yang sering kau cubit mesra
Kemanapun kau cari modulus vektor hatiku
Akan sigap kusamarkan titik-titik mata magismu
Karena ku tahu, hatimu tak pernah menyentuh sisi-sisi hidupku.
Telusuri jalan dimana kau temui burung-burung nuri bersuara dengan eksponen hatimu
Jalani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya
Jalani tiap deret aritmatika yang tak terhitung
Sekarang pergilah
Kau takkan menemukan sesuatu yang telah hilang
Palembang, 20 Maret 2015
Amelia Agustin
Himpunan Impian
Mimpi ini tak terhingga
Tak memerlukan rumus statistika
Mimpi ini differensial tanpa jangka
Seakan ada harapan di sudut sana
Tak terdefinisi di luar logika
Ku ikuti algoritma permainanmu
Mimpiku
Tak dapat kurotasikan
Ini hanyalah mimpi kosong
Tungkal Jaya, 6 Mei 2018
Amelia Agustin
Wanita Terhebatku
Beribu pengorbananmu
Diriku satu
Tapi cinta dan sayangku seribu untukku
Cintaku padamu Ibu
Bagai lingkaran dan aljabar
Aljabar yang berisi banyak suku:
Variabelnya dirimu, Ibu
Dan koefisiennya, diriku
Yang selalu membutuhkanmu
Waktu terus berjalan dan berjalan
Ibu
Kasihku padamu takkan pernah habis
Bagai lingkaran yang tak ada batas sudutnya
Kau bagai jari-jari dan akulah diameternya
Dimana diameternya tanpa jari-jari tidak akan ada
Engkau sebagai pusat lingkaran yang selalu ada di tengah-tengah kehidupanku
Aku bagai konstanta jika tanpamu
Ibu
Satu yang ku ingat darimu
Kau adalah komplemen yang berharga selamanya
Tungkal Jaya, 3 Mei 2018
Anggin Natalia
Sang Matematika
Dirimu terkesan rumit
Definisi, teorema, dan rumusmu
Membuat kalkulasiku berpangkat
Acap kali ku dengar nama agungmu
Elemen-elemenmu seketika bermodus dibenakku
Matematika, kau sungguh sempurna
Penuh dengan perhitungan-perhitungan
Yang menyatukan diagonal-diagonal penuh kisah
Bersubtitusi jadi deret-deret peristiwa kasih
Hingga membentuk himpunan kehidupan semesta
Matematika, kau mengubah segalanya
Dari aljabar hingga phytagoras magismu
Semua penuh makna
Dan hanya kau yang punya
Sungguh lingkaran tak bersisi dan bersudut
Penuh dengan cinta matematika
Sumber Harum, 10 Maret 2018
Anggin Natalia
Selaksa Permadani
Deret waktu telah kulalui
Ratusan hingga ribuan getir kehidupan
Silih berganti ku alami
Hingga akhirnya, elemen-elemen semangatku mulai memudar
Tapi
Asaku membumbung tinggi
Seakan berada di puncak prisma yang menjulang permadani
Dan
Di koordinat ini aku berjanji
Akan terus berlari mengelilingi lingkaran tak bersudut ini
Mengawali deretan mimpi yang terkombinasi
Mensubtitusikan diri
Dan mengeliminasi kesalahan
Hingga tertransformasi menjadi insan baru
Sampai mimpi-mimpi ini terpenuhi
Sumber Harum, 10 Maret 2018
Anggin Natalia
Syair untuk Ibu
Kasihmu mengisi ruang hatiku
Cintamu hadir disetiap garisku
Perjuanganmu adalah bilangan tak hingga
Yang tak dapat terhitung dan berteorema
Dirimu adalah himpunan bagianku
Tanpamu, diriku bagaikan himpunan kosong
Ibu
Namamu selalu kurumuskan dan kusematkan dalam setiap doa syahduku
Takkan ada satupun teorema yang dapat menggantikanmu
Semoga setiap kasih sayang yang telah kau hadirkan
Membentuk jalan menuju surga-Nya
Sumber Harum, 10 Maret 2018
Anggin Natalia
Variabel Hatiku
Kutemukan dirimu dalam himpunan rindu
Garis lengkung di wajahmu
Membuatku terjebak dalam domainmu
Hingga aku benar-benar merasakan kenyamanan
Dari nol hingga sepuluh
Terukurlah rasa dalam teorema
Terlingkup cinta antara dua variabel
Membentuk garis lurus bergradien nol
Harapku
Rasa ini berjalan sesuai logika
Meski hanya berawal dari pertemanan biasa
Tapi elemen-elemen dalam dirimu mengubah segalanya
Kini telah kutemukan variabel hatiku
Yang selalu bermodus dibenakku
Membentuk persamaan dalam jiwaku
Membuatku semakin gila merindu
Sumber Harum, 10 Maret 2018
Anthony Pedro
Kilau Konigsberg
Konigsberg menjadi saksi ketika tanya terbesit di otak kiri
Inginkan tujuh jembatan terinjaki dan kembali ke pijakan kaki
Lalui semua tepat sekali dengan penuh efisiensi
Akankah peluh suatu saat akan berhenti?
Atau takkan berakhir mati?
Untunglah Euler 1736 memberikan coretan pasti
Titik noktah yang mampu memaknai
Ilusi dikemayaan divisualisasi tangkapan indrawi
Terkoneksi oleh iringan garis sebagai insidensi
Inisiasi berjuta masalah menjadi model yang mudah diilustrasi
Kilauan grafis mencahayai dalam mecari solusi
Giliran anak negeri untuk berfikir menunjukkan prestasi
Asah kegigihan, peliharaan konsistensi tunjukkan harga diri
Rapikan dan sederhanakan bukti untuk melangkah pasti
Indonesia ikut berpartisipasi mengukir kebanggaan insani
Semoga Illahi selalu tersenyum untuk memberikan energi
Jalan Tampang Baru, 25 Mei 2018
Anthony Pedro
Matematika Rasa
Rasa sayangku padamu
Bagaikan bilangan positif
Tak memiliki ujung bak lingkaran
Begitu besar
Bagai bilangan berpangkat tak terhingga
Takkan terbagi-bagi laksana bilangan prima
Engkau begitu istimewa
Seistimewa bilangan kelipatan sembilan
Bila tak di sampingmu
Ku merasa nol
Tak menentu bagaikan bilangan imajiner
Cintaku selalu tegak
Setegak garis singgung lingkaran terhadap jari-jarinya
Akan selalu utuh
Seutuh bilangan bulat
Takkan terpecah
Bagai bilangan cacah
Ku harap
Rasa sayangku dan sayangmu
Bagaikan sisi buju sangkar
Memiliki besar cinta yang sama
Seperti sudut-sudut segitiga sama sisi
Tak berliku-liku bagai metode cosinus
Jalan Tampang Baru, 25 Mei 2018
Anthony Pedro
Ungkapan Cinta untuk Ibu
Usiamu kian bertambah
Namun hatimu takkan pernah berkurang
Terlebih cintamu yang takkan terbagi
Bahkan berlipat berkali-kali
Bila fungsimu hanya di rumah
Namun hasilnya untuk keberlangsungan zaman
Aksiomamu tak hanya sekadar teori
Namun kan terus digunakan untuk peradaban dunia
Logikamu adalah cerminan pikiranku
Setiap sudut hatimu adalah cahaya akhlakku
Luas jiwamu menentramkan penjuru aksaraku
Transformasimu adalah pembentuk jiwa tangguhku
Ibu
Kau adalah primadona dan teladanku
You are the best mother I have
I love you, my dear mother
Jalan Tampang Baru, 25 Mei 2018
Emi Septiani
Jejak Perjalananmu
Ku ikuti algoritma perjalanmu
Kutapaki tiap diagonal jalan perjuanganmu
Kusatukan irisan-irisan fakta yang pernah kau jejaki
Setiap perjuangan yang kau lakukan
Bagai teorema matematika yang terbukti kebenarannya
Keberhasilanmu bukan hanya imajiner di dua matamu
Melainkan real dibenakku
Bahkan semua
Inginku sepertimu
Mengeliminasi kegagalan dalam hidupku
Bahkan mensubtitusinya dengan sebuah keberhasilan
Perjalananmu ini selaksa hipotenusa
Menyatukan absis dan ordinat imajiner
Menjadi sebuah mimpi yang telah tercapai
Sumber Harum, 18 April 2018
Emi Septiani
Menggapai Mimpi
Ordinat tegak menunggu sukses
Tak perlu jangka untuk membulatkan tekad
Hanya busur untuk mencapai tekad 3600
Titik-titik yang dilalui
Untuk membentuk garis sukses
Apalah arti absis tanpa ordinat
Begitupun hidup tanpa sukses
Di puncak prisma itulah kemenangan
Dan sisi prisma adalah perjuangan
Namun masih adakah terselip variabel
Gagal untuk menuju satu kata
Sukses
Menggapainya tak semudah menghitup 1-1
Tak seindah melangkah dari -10 hingga 0
Namun dibutuhkan perjuangan
Untuk mengapai puncak keberhasilan
Sumber Harum, 6 Maret 2018
Fatika Dwi Septiana
Logika Mimpi
Kini ku mengerti arti sebuah mimpi
Kata yang tak asing
Kata yang memiliki makna tersendiri
Membuat logika menjadi simetri
Kata yang tak mampu menguji variabel bebas
Mimpi...
Mungkin mudah dalam mengucap
Semudah mencari hasil modus dan median
Namun perlu rumus yang harus diurutkan
Kini...
Sebuah peluang telah Tuhan ciptakan
Bagai rumus kehidupan yang telah tertata
Melewati ambang radius yang tak terduga
Elemen abstrak yang sepatutnya
Ku buat lebih bermakna
Kini menjadi limit kebahagiaan sang bunda
Sungai Berau, 10 Maret 2018
Fatika Dwi Septiana
Logika Tak Bermakna
Awalnya hanya mencoba cinta tanpa logika
Menganggap kamu sebagai orang biasa
Bersatu...
Itu mustahil karena kita berbeda
Kita tak kan sama
Aku diam dengan memilih median
Deret memori menjajak alas kenangan
Seakan bilangan rindu menjadi hampa
Kurva cinta yang makin tak terhingga
Menyataan radius tak bermakna
Sungai Berau, 10 Maret 2018
Fatika Dwi Septiana
Imajiner Harapan
Seakan ada harapa di sudut sana
Harapan yang tampak seperti
Sebuah garis sejajar berliku
Tanpa mempunyai titik temu
Kuhimpun segala peluang harapan
Namun ada sebuah radius yang meluluh lantarkan usahaku
Harapan yang mungkin hanya sebuah imajiner tak terhingga
Tak terdefinisi di luar logika
Yang tak kuketahui intervalnya
Sungai Berau, 10 Maret 2018
Frestya Animastuti
Aku dan Impianku
Kaki terus melaju
Ia masih bermain dengan algoritma-algoritma
Dalam lingkaran tiada berujung
Logikaku terus berpikir
Mengingat berbagai kisah yang berjarak dalam diagonal ruang
Bola mata terus menatap
Sembari menyimak himpunan semesta yang ada
Ternyata banyak hal tersubsitusi di dalamnya
Jutaan keluh dan peluh yang fluktuatif
Kadang menghadiahkan garis-garis duka bahagia
Segala angan yang tak bertepi, tetap ku melaju
Genggam impian yang ku lukis tuk terus melangit
Di puncak kerucut tambora itu
Takkan berimajiner, harapku
Berintegral lipat, inginku
Disetiap napas menuju puncak interval bahagia
Sumber Harum, 27 April 2018
Frestya Animastuti
Himpunan Harapan
Berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu, jutaan bahkan tak hingga impian yang kugenggam
Mulai titik X hingga titik Y
Mulai horizontal hingga vertikal
Mulai domain hingga kodomain
Mulai kuartil bawah hingga kuartil atas
Semua berproporsi menuju nilai fungsi sinus 90
Dan aku, jujur sangkar yang dikelilingi
Harapan menuju puncak tertinggi rahasia
Aku adalah lingkaran yang takkan lelah mencari peluang
Dari titik netral menuju 1001 impian dan harapan
Setiap fakta akan kuketahui
Setiap konsep akan kupahami
Setiap prinsip akan kuaplikasikan
Setiap prosedur akan analisis, sistesis, dan kreasi
Semua kulakukan untuk kurva-kurva harapan
Menuju titik puncak tertinggi
Sumber Harum, 27 April 2018
Khoirul Anwari Sidik
Cinta Tanpa Limit
Semenjak bertemu dengan dirimu
Hatiku bak paiygon frekuensi kurang dari sama dengan yang menanjak
Tak mampu berlogika saat kutatap matamu
Pikiranku seperti terjebak dalam himpunan kalkulus
Dirimu riil di kedua mataku
Bayang-bayangmu imajiner di hatiku
Ku cari rumus yang tepat tuk mendapatkanmu
Ku cari titik koordinar di hatimu
Dimana hatiku dapat bertemu
Ingin hatiku tepat berpotongan tepat di hatimu
Ingin ku cari sudut-sudut di hatimu
Ingin kucari diagonal-diagonal di hatiku
Tuk kuikatkan dengan sabut lilitan hatiku
Cintaku padamu tak terlimitkan
Bagaikan sebuah tangen 90 derajat
Tak tersubtitusi di hatiku
Tak terbagi laksana bilangan prima
Inginku ketahui frekuensi harapanku
Tuk menjadi dekat denganmu
Diriku adalah sebuah sampel yang bersaing dengan sampel lainnya
Tuk mendapatkan tempat di ruang sampel hatimu
Kisah kita adalah gabungan dua kejadian yang indah
Aku adalah fungsi
Dan kau invers hatiku
Layaknya relasi yang tak dapat terpisahkan
Tanpa ada diskriminan di antara kita
Sido Mulyo, 4 Mei 2018
Khoirul Anwari Sidik
Komplemen Berharga
Kau bilangan real yang ku suka
Alas dari itu adalah kepercayaan
Hubungan yang bagaikan lingkaran
Dimana kitalah diameternya
Dan membuat kita selalu terhubung
Kau bak bilangan positif
Mengajari hubungan persahabatan
Dalam mempercayai seseorang
Agar tak terjatuh
Ke dalam rumus yang salah
Selama bersamamu
Tak pernah terbesit bahwa kau kan tersubsitusi
Meski berjauhan
Selalu ada peluang tuk bersua
Tapi
Aku tahu istilah eliminasi dalam matematika menjadi nyata
Tuhan memiliki kehendak lain
Dengan cara mengeliminasi kau dariku
Dan hatiku hancur berkeping-keping saat kau tiada
Sekarang, aku seperti himpunan kosong
Yang telah mengikhlaskanmu dan tak pernah melupakanmu
Karena kau komplemen yang berharga selamanya
Sido Mulyo, 4 Mei 2018
Muhammad Sidik
Kobarkan Semangat
Ketika semangatmu bagaikan tangga lift
Yang terkadang naik terkadang turun
Ketika masa depanmu terasa bagaikan bilangan bulat
Pecahlah pikiran-pikiran itu
Berhentilah mengait dirimu pada kebodohan
Masih banyak hal yang perlu kau cacahkan
Semangat, semangat, terus semangat
Cobalah melewati garis sejajar yang ada
Di kanan dan kirimu
Karena kegagalan puncaknya kesuksesan
Kau hanya membutuhkan waktu
Untuk meraih dan menggenggam semua itu
Saat kau menjadi kebanggaan elemen-elemen di sekitarmu
Kau hanya perlu satu hal
Jadilah variabel bebas
Namun memiliki tujuan yang pasti
Sumber Harum, 25 Mei 2018
Muhammad Sidik
Relasi Impianku
Kugoreskan mimpi-mimpiku
Dengan tinta di atas lembaran-lembaran putih
Kalahkan waktu, ruang, dan batas
Bekerja penuh dengan semangat tak hingga
Lingkaran adalah refleksiku
Mimpi-mimpiku bagai titik pusatnya
Ku ikuti grafik-grafiik turunan yang tak hingga
Ingin ku teruskan tuk merangkai pertidaksamaan menjadi fungsi hakiki
Meski ada sebuah radius meluluhlantakkan usahaku
Ku tetap tegar
Hingga titik stasioner tertinggi
Sumber Harum, 25 Mei 2018
Muhammad Sidik
Tentang Waktu
Perjalanan waktu bagaikan stasioner
Perjalanan waktu bagaikan stasioner
Bernilai maksimum saat dibutuhkan
Dan bernilai minimum saat diabaikan
Itulah waktu
Terkadang waktu berlari
Bagai kuda dengan kecepatan tak hingga
Terkadang waktu berjalan santai
Bagai bayi yang baru bisa merangkak
Waktu berlari cepat
Ketika tidak ada pemikiran
Beberapa peluang waktu itu
Akan berhenti
Waktu akan merangkat
Saat adanya limit waktu
Waktu penentu segalanya
Tak ada umur
Jika waktu tak berjalan
Tak ada sejarah
Jika waktu tak merangkat
Sederhanakanlah waktu
Sesuai kebutuhan
Sesungguhnya
Waktu selalu bernilai maksimum
Sumber Harum, 25 Mei 2018
Petra Melki Sedek
Cita, Cinta, dan Harapan
Titik sepi
Sunyi sendiri yang kurasa
Ungkapan isi teorema dari algorima lubuk hati
Lilin-lilin kecil yang mendiameter bak lentera
Yang terangi setiap sudut langkah ini
Ingin rasanya kugapai angin, cita, cinta, dan harapan
Yang menggepu seperti tak terhingganya keliling lingkaran
Satu tujuan
Satu rumus hidup nan mulia
Tak ku hiraukan korelasi X dan Y
Tetesan air mata dan deviasi keringat yang mulai basahi tubuh ini
Hanya satu tujuan univariat fakor yang ingin dicapai
Menggapai titik-titik mulai itu
Sumber Harum, 4 Mei 2018
Petra Melki Sedek
Eliminasi Keinginan
Seberapa jauh kau melangkah
Di suatu titik sampai relasi memanjang
Dari satuan, ratusan, hingga ribuan asa keinginan
Ingin rasanya berdiri di titik tertinggi
Menggapai semua relasi, himpunan, dan teorema kehidupan
Di suatu dimensi aku menaruh isi
Isi kardinalitas kehidupan
Andai mimpi hanya seutas titik-titik tali
Ingin rasanya aku mengambilnya
Hei kawan
Apakah mempunyai keinginan itu salah?
Apakah mempunyai asa itu mustahil?
Jika itu benar
Bagaimana kita merotasikan algoritma kehidupan?
Sebab, keinginaku asa hidupku
Sumber Harum, 4 Mei 2018
Selvi Anggia Pratiwi
Relasi Mimpi
Deret-deretan indah penuh irrasional
Yang menakjubkan
Akan kalah dengan deretan-deretan indah bukan abstrak
Penuh nilai rasional
Melalui alunan-alunan diagram batang
Dan coretan yang penuh notasi ilmiah
Hingga penuh telaga balok tak beraturan
Volume memo tak kunjung kesampaian
Tersebab titik-titik yang berjarak terjauh
Mimpiku yang setinggi puncak kerucut
Memerlukan garis-garis
Sejajar
Tegak lurus
Berhimpit
Untuk mencapainya
Berawal dari titik-titik menyatu garis itu
Semua mimpiku akan mencapai titik puncaknya
Sumber Harum, 30 April 2018
Selvi Anggia Pratiwi
Tak Kesampaian
Asaku bernilai nol besar
Tak bisa lagi
Tak mungkin lagi
Menjadi satu, dua, ataupun tiga
Terus apa lagi?
Garis-garis saling bersinggungan diberbagai lingkaran
Merekat hati yang tersayat nyeri
Yang obatnya saling bebas menjarak
Seperti mungkin?
Atau tak mungkin?
Ku sibak dan kuraihnya
Dayaku berhimpun kosong
Tak ada sisi, apalagi isi
Tak malu, sebab garisnya hanya satu
Tetapi kelu, sebab puncaknya pilu
Sumber Harum, 30 April 2018
Tasya Vidia Alfiani
Kasih Persahabatan
Kasih persahabatan ini berlimit tak hingga
Tak memerlukan rumus statistika
Apalagi rumus luas segitiga
Kasih persahabatan ini bagaikan lingkaran
Kita bagai jari-jarinya
Dan persahabatan ini adalah titik pusatnya
Kasih persahabatan ini adalah semesta
Tak mampu terhitung teorema
Namun elemennya sangat terasa
Sumber Harum, 26 Mei 2018
Tasya Vidia Alfiani
Sebuah Cinta
Itulah cintaku
Yang takkan pernah habis dimakan detik-detik waktu
Bagaikan angka nol
Takkan bisa dibagi
Dan akan mematikan jika dipaksa untuk di kali
Sebuah cinta
Masih lingkaran yang tak ada awal dan akhir bukan?
Sumber Harum, 26 Mei 2018
Tripia Juliana
Segitiga Persahabatan
Persahabatan kita bagaikan bangun datar segitiga
Kebersamaan kita layaknya lingkaran tak berujung
Aku kagum kagum pada kalian
Yang selalu ada untukku
Yang tak pergi walaupun tahu semua kekuranganku
Perasaanku seakan balok yang di arsir
Oleh tinta hitam
Yang menyatu menjadi garis-garis di lubuk hatiku
Garis yang selalu menjadi modus di tiap hari indaku
Aku yakin kalian sahabat terbaik
Yang dikirimkan dan dianugerahkan Tuhan untuk menemaniku
Namun
Kini ku resah karena kita kan berpisah
Haruskan ku kelilingi lingkaran yang tak berujung?
Haruskan batin ini bernegasi tuk yakni kau takkan kembali?
Kan ku putar kenangan
Yang tersusun rapi ketika kita terpisah
Dalam sebuah tabel distribusi frekuensi
Hingga ingatanku terhenti
Limit adalah alasan kita harus berpisah
Mengapa aku harus mencari peluang untuk kembali?
Kini median telah ku dapati
Aku seolah garis tegak lurus yang yakin melupakan bayang-bayang kenangan
Hingga ku bersandar
Variabel sepertimu takkan ku temukan lagi
Sumber Harum, 10 Mei 2018
Tripia Juliana
Variabel Kenangan
Kan ku tuliskan sebuah kenangan
Di atas kertas putih dengan tinta hitam
Sebuah kenangan di saat ku di bangku biru putih
Yang kan berpisah
Untuk mengejar sebuah masa depan
Sebenarnya perih jika harus dikenang
Karena kebersamaan mereka seperti lingkaran tak bersisi
Yang selalu ku ingat di dalam hati
Kini
Ku bagaikan garis tegak lurus
Yang berada di sudut segitiga
Dan takkan kutemukan lagi modus sepertimu di tempat lain
Mungkin ku kan menjadi variabel kenangan
Yang hanya bisa melihat sebuah kisah
Yang telah ku tulis
Di kertas putih dan tinta hitam
Sumber Harum, 10 Mei 2018
Mari berkarya!
Mari berkarya!
No comments:
Post a Comment